Jumat, 01 Juni 2012

Makalah Kutukan SDA


Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan sumber alam yang besar. bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, karet dan barang dari karet, bijih, kerak dan abu logam, serta tembaga merupakan 10 besar produk ekspor Indonesia.
Dengan sumber alam yang begitu besar tersebut, Indonesia patut diperhitungkan dalam kancah internasional. Hal ini terbukti dari terpilihnya Indonesia menjadi negara anggota penuh forum terhormat G-20. G-20 adalah suatu organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara yang mempengaruhi ekonomi dunia dari ratusan negara. (http://www.primkokas.co.id/component/content/article/61-folder-category-news-update/165-kemajuan-ekonomi-ri-bukan-karena-inovasi.html)
Akan tetapi, pengaruh kita terhadap perekonomian dunia masih bertumpu pada suumber daya alam Indonesia. hal ini terbukti dari paten internasional yang didaftarkan Indonesia hanya berjumlah enam buah sampai tahun 2009. Padahal, anggota penuh G-20 yang lain sudah mendaftrakan paten internasionalnya sampai puluhan ribu. (http://www.primkokas.co.id/component/content/article/61-folder-category-news-update/165-kemajuan-ekonomi-ri-bukan-karena-inovasi.html)
Hal diatas menunjukkan bahwa sumber kemajuan ekonomi indonesia hanya bertumpu pada sumber daya alam saja. Peran sumber daya manusia indonesia dalam menciptakan inovasi produk sebagai sumber perekonomian masih belum bisa diandalkan.
sumber kemajuan ekonomi indonesia yang hanya bertumpu pada kekayaan sumber daya alam dan bukan karena kemampuan sumber daya manusia ini
disebut theory resource curse atau  teori kutukan sumber daya alam. Boediono mengungkapkan bahwa dalam ’teori kutukan sumber daya alam’, mereka yang dikaruniai sumber daya alam melimpah justru menjadi bangsa yang tidak maju-maju jika tidak hati-hati dalam mengelolanya. Sumber daya alam yang melimpah cenderung membuat manusia agak santai dan malas karena tinggal mengambil dan menjual SDA yang ada tanpa perlu susah-susah mengolahnya. (http://www.primkokas.co.id/component/content/article/61-folder-category-news-update/165-kemajuan-ekonomi-ri-bukan-karena-inovasi.html).
Potensi sumber daya alam bagaikan pedang bermata dua: bila dikelola dengan baik dan bijak akan jadi kemakmuran, sebaliknya, bila dikelola secara serampangan akan menjadi malapetaka. Yang sering terjadi, negara yang kaya akan sumber daya alam seperti Indonesia gemar mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, tidak memperhatikan kaidah keberlanjutan dan aspek lingkungan, bahkan cenderung korup serta memberi konsesi lewat kolusi. Selain itu, negara yang kaya sumber daya alam cenderung tidak memiliki industri yang kuat. Sebab, pengembangan sektor industri jadi mahal dan tidak efisien, seperti dalam hal upah, karena harus bersaing dengan sektor ekstraktif yang tampak lebih menjanjikan. Dalam khazanah teori ekonomi, hal ini sering disebut “penyakit Belanda“ (Dutch disease) atau kutukan SDA.
Indonesia sendiri masih mengandalkan barang mentah hasil eksploitasi sumber daya alam untuk diekspor. Bahkan, sektor pertanian dan industri hanya mengekstrasi dan mengumpulkan hasil alam kemudian diekspor dan hasil olahannya kembali masuk Indonesia, dengan harga yang jauh lebih mahal. penguasaan dan pengelolaan SDA di Indonesia berada di sekelompok orang saja yang menguasai lahan puluhan juta hektare, seperti pertambangan dan perkebunan sawit menyebabkan timpangnya pendapatan masyarakat indonesia. hanya beberapa orang asli indonesia saja yang berhasil mengelola SDA. Pengelolaan SDA yang lain diambil alih oleh orang mancanegara yang mempunyai pengetahuan mengelola SDA.
Dari fakta diatas apakah benar Indonesia masuk dalam teori kutukan sumber daya alam? bagaimana bunyi dari teori kutukan sumber daya alam? mengapa suatu negara bisa masuk dalam kategori negara dengan kutukan sumber daya alam? Bagaimana ciri-ciri negara yang terkena kutukan sumber daya alam? Negara-negara mana saja yang terbukti masuk dalam kategoti negara dengan kutukan sumber daya alam? Bagaimana cara menghentikan kutukan sumber daya alam?
mau lebih lengkapnya? ke email q saja: rohmee_mbs@yahoo.com